Klungkung Nasional Seni Budaya
Home » Berita » Pengabenan Dengan Sarana Tambahan Mobil di Nusa Penida, Kaul Almarhum Jika Sukses

Pengabenan Dengan Sarana Tambahan Mobil di Nusa Penida, Kaul Almarhum Jika Sukses

ORTI DEWATA.COM-KLUNGKUNG-Pitra Yadnya atau Palebon Tokoh Warga Nusa Penida dengan sarana tambahan mobil merupakan Kaul almarhun dan Wasiat yang wajib dilaksanakan oleh Pihak Keluarga.

Berbicara Masalah Nusa Penida memang nggak habis- habisnya, baik tradisi maupun tokoh warga setempat salah satu diantaranya Jro Mangku Gede Nengah Star, asal Banjar Ambengan Linggah, Desa Adat Sebunibus, Desa Sakti, Nusa Penida.
Nengah Star atau dulu dikenal dengan nama Pak Tri merupakan sosok yang penuh semangat dalam upaya memperbaiki ekonomi keluarga, maklum latar belakang beliau dari kalangan keluarga yang kurang mampu sehingga tidak pernah sekolah yang membuat almarhum tidak bisa membaca tulisan. Kendatipun demikian pihaknya sukses menjadi saudagar sapi Nusa Penida untuk di kirim ke Bali daratan.
Dari situlah Mangku Nengah Star berkomitmen untuk menyekolahkan ke empat anaknya hingga ke luar negeri, sukses menjadi saudagar Mangku Gede Nengah Star mencoba menggeluti bisnis baru, yakni dibidang properti dari hasil menjadi saudagar sapi.
Jauh sebelum pariwisata berkembang pesat di Nusa Penida, Mangku Gede Nengah Star rupanya sudah bisa membaca peluang pariwisata Nusa Penida akan cerah sehingga pihaknya terus melakukan  investasi tanah hingga ratusan hektar di tempat- tempat yang sangat strategis di Nusa Penida. Melonjaknya Pariwisata Nusa Penida membuat Mangku Gede memiliki aset hingga ratusan milyar rupiah lebih.
Atas kondisi tersebut Mangku Gede Nengah Star merasa bersyukur atas berkah yang didapatkan sehingga pihaknya mulai mendekatkan diri  kepada Tuhan dan Leluhur serta sesama yang kurang mampu, tercatat sudah menyerahkan puluhan bedah rumah di Nusa Penida dan Bali daratan, tidak itu saja sosok yang satu ini juga hibahkan puluhan hektar tanah di Nusa Penida untuk pelaba pura besar yang ada di Nusa Penida dan Bali daratan. Tidak berhenti sampai disana Mangku Gedr Nengah Star juga kerap melakukan karya besar di pura dan menghaturkan beberapa unit mobil untuk transportasi pura.
Wujud bakti dan kesetian terhadap Tuhan leluhur dan keluarga sangat tinggi hal tersebut terbukti saat mendiang istri pertama meninggal dibekali satu unit motor, perhiasan berharga dan kuburan istri di timbun dengan beras, sementara saat orang tua meninggal seluruh jasad ditutupi dengan uang hal tersebut sebagai wujud bakti terhadap Guru Rupaka.
Rasa Kepedulian dan cinta kasih tersebut ditanamkan kepada semua anak anaknya sehinga surat wasiat yang ditinggal almarhum yang isinya agar saat meninggal mengunakan bade dan lembu serta dua unit mobil. Atas dasar tersebut keluarga besar akhirnya memutuskan untuk menjalani wasiat, tidak itu saja almarhun yang berlatar kurang mampu dulu sempat mesesangi ( kaul) jika sukses agar anaknya membekali dirinya beberapa harta saat meninggal, ungkap anak almarhun dr. Kadek Agus Suardana.
Menurut Ida Pandita Mpu Nabe Jaya Acharya Nandha yang juga sebagai pemuput Karya mengatakan, Hal tersebut memang kurang lazim terjadi, tetapi itu merupakan wujud syukur dan bakti terhadap Guru Rupaka, jadi kewajiban kita hanya memberikan Sang Palastra doa agar senantiasa mendapat jalan terbaik ( pemargi patut).