ORTI DEWATA.COM-KLUNGKUNG- Pengerajin genta asal Banjar Budaga, Desa Adat Budaga, Klungkung, terus berproduksi lestarikan kerajinan genta yang diwariskan oleh leluhurnya sejak tempo dulu. Meningkatnya pesanan genta tidak terlepas dari meningkatnya srada bakti terhadap tuhan dan leluhur dan juga sebagai kelengkapan Panca githa.
I Wayan Budiarta salah satu perajin Sejak awal 2005, sudah memproduksi sekitar 50 genta per bulan, Dimana proses pembuatan genta diawali dengan pencetakan dan pengecoran dengan bahan baku berupa perunggu, kuningan, perak, hingga emas. Bahan tersebut dipanaskan menggunakan arang kayu dan batok kelapa selama satu jam lebih, hingga mencair dan siap dicetak sesuai ukuran yang dipesan.
Untuk menghasilkan suara genta yang bagus dibutuhkan bahan baku yang bagus pula, ada beberapa ukuran genta
yang diproduksi mulai dari ukuran diameter 6 cm hingga 11 cm, dengan harga berkisar antara Rp.800 ribu rupiah hingga Rp3 juta ribu ruoiah tergantung ukuran dan permintaan.
Penjualan dilakukan langsung dari rumah atau melalui pesanan telepon dan WhatsApp.
wayan Budiarta juga menerima banyak pesanan dari luar negeri, terutama dari Amerika Serikat, di mana genta karyanya digunakan untuk alat kelengkapan meditasi, untuk saat ini kendala utama yang dihadapi perajin adanya fluktuasi harga bahan baku yang dipengaruhi nilai tukar dolar AS, sementara bahan baku yang dibutuhkan perajin harus didatangkan dari Pulau Jawa.
Kendatipun demikian Wayan Budiarta mengaku tidak pernah menerima keluhan dari pembeli, bahkan pihaknya memberikan garansi selama dua hingga tiga bulan.
Perajin yang ada dibudaga yang merupakan sentra kwrajinan genta berharap pemerintah bisa memberikan dukungan, baik dalam pemasaran maupun penyediaan bahan baku, untuk menjaga kelangsungan tradisi kerajinan genta ini.Selain Produksi genta Perajin Desa Budaga juga memproduksi Genta uter, Genta orag, mangkuk meditasi dan Dewata nawa sangga. (st.od)