ORTI DEWATA.COM-GIANYAR — Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Bali bersinergi dengan Subdit II Direktorat Intelkam Polda Bali dalam upaya memperkuat sektor pertanian di Pulau Dewata. Kerja sama ini diwujudkan melalui kegiatan bakti sosial dan penyuluhan yang digelar di Banjar Timbul, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Selasa (8/7).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua HKTI Bali, Prof. Dr. Ir. Gede Sedana, M.Sc., MMA, bersama jajaran Subdit II Direktorat Intelkam Polda Bali. Dalam kegiatan ini, bantuan sembako serta alat-alat pertanian diserahkan kepada para petani anggota Subak Timbul sebagai bentuk dukungan nyata terhadap keberlanjutan pertanian lokal.
Prof. Gede Sedana menjelaskan, HKTI merupakan organisasi sosial berbasis profesi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan martabat para petani, termasuk di wilayah Bali. “Kolaborasi ini merupakan langkah konkret dalam mengatasi berbagai persoalan yang kini dihadapi sektor pertanian, seperti alih fungsi lahan, minimnya minat generasi muda bertani, dampak perubahan iklim, dan tantangan menjaga ketahanan pangan,” jelasnya.
Salah satu isu krusial yang menjadi perhatian adalah maraknya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan permukiman dan pariwisata, yang tidak hanya mengurangi luas lahan produktif, tetapi juga mengancam kelestarian sistem irigasi tradisional Bali, yakni subak. Di sisi lain, ketertarikan generasi muda terhadap dunia pertanian terus menurun, memicu kekhawatiran terhadap regenerasi petani.
Perubahan iklim pun menambah beban, dengan meningkatnya suhu dan pola curah hujan yang tidak menentu, yang menyebabkan gangguan pada siklus tanam dan penurunan hasil panen.
Sementara itu, perwakilan Subdit II Intelkam Polda Bali menyatakan bahwa keterlibatan aparat kepolisian dalam sektor pertanian adalah bagian dari pendekatan preventif untuk menjaga stabilitas sosial dan ketahanan pangan daerah. “Kami berharap kolaborasi ini dapat mendorong pemanfaatan lahan pertanian secara optimal dan membangkitkan kembali semangat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian,” ujar salah satu perwira yang hadir.
Kegiatan ini juga menjadi simbol komitmen antara institusi negara dan organisasi masyarakat dalam menjaga kelestarian pertanian Bali sebagai pilar penting dalam kedaulatan pangan dan identitas budaya lokal.(*)