Denpasar Nasional Teknologi
Home » Berita » Polda Bali Dorong UMKM Melek Digital, Gelar Pelatihan Digital Marketing di Denpasar.

Polda Bali Dorong UMKM Melek Digital, Gelar Pelatihan Digital Marketing di Denpasar.

ORTI DEWATA.COM-DENPASAR – Upaya memperkuat sinergi antara aparat keamanan dan pelaku usaha mikro terus digencarkan. Direktorat Intelkam Polda Bali menggelar pelatihan digital marketing bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Denpasar, pada Senin (21/7). Kegiatan berlangsung di Grand Mirah Boutique Hotel, Denpasar, mulai pukul 09.00 hingga 12.30 Wita.

Mengusung tema “Bersama UMKM Membangun Digital Marketing Menuju UMKM Maju dan Unggul” pelatihan ini menyasar pelaku usaha kecil agar mampu memanfaatkan teknologi digital dalam pengembangan usaha sekaligus menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.

Kegiatan dihadiri oleh Kabag Analis Ditintelkam Polda Bali mewakili Direktur Intelkam, perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar I Gede Abdi Pusta, S.E., akademisi dari Primakara University Made Irma Dwiputranti, S.E., M.T., serta praktisi digital Riska Eka Putri. Dalam sambutannya, Kabag Analis menyampaikan bahwa UMKM tidak hanya berperan penting dalam roda perekonomian nasional, tetapi juga dalam menjaga stabilitas keamanan daerah. “Jika kamtibmas terjaga, UMKM bisa tumbuh dan berkembang tanpa gangguan seperti pungutan liar. Oleh karena itu, sinergi antara kepolisian dan pemerintah daerah menjadi krusial untuk menciptakan iklim usaha yang aman dan kompetitif,” ujarnya.

Bupati Satria Muspayang Bakti Pengayar di Kahyangan Jagat Pura Penataran Agung Ped dan Kahyangan Jagat Penida.

Sementara itu, perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Kota Denpasar mendorong para pelaku usaha agar segera mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) dan mendaftarkan merek ke Kementerian Hukum dan HAM. Hal ini dinilai penting untuk melindungi hak usaha sekaligus memperkuat posisi pelaku UMKM dalam persaingan pasar.

Dari sisi akademisi, Primakara University menyoroti tantangan umum yang dihadapi UMKM pemula, seperti pencampuran keuangan pribadi dan usaha, yang sering mengganggu pengelolaan keuangan. Strategi pemasaran melalui media sosial, pemanfaatan influencer, hingga pentingnya membangun kepercayaan pelanggan juga menjadi bahasan utama.

Sementara itu, praktisi digital menekankan pentingnya adaptasi UMKM terhadap ekosistem digital. Dengan 79 persen penduduk Indonesia telah terhubung internet dan tingginya aktivitas e-commerce di Bali, pelaku UMKM didorong untuk mulai merambah platform digital demi menjangkau pasar yang lebih luas.

Tradisi Mejaga-Jaga Desa Adat Besang Netralisir Aura Negatif.

Kegiatan ditutup dengan penekanan pentingnya pengawasan terhadap usaha ilegal yang belum terdaftar di sistem OSS (Online Single Submission). Polda Bali juga menegaskan perlunya komunikasi strategis berkelanjutan antara pelaku UMKM dan aparat keamanan guna menghadapi tantangan teknologi dan dunia usaha ke depan. (*)