ORTI DEWATA.COM-KLUNGKUNG- Maraknya Pembangunan akomodasi pariwisata di atas areal Kelingking beach diharapkan mampu mendatangkan wisata yang jauh lebih banyak, untuk saat ini wisatawan yang datang baru mencapai 5000 orang perhari hal tersebut sudah berdampak positif bagi perekonomian warga setempat dan pelaku pariwisata Nusa Penida pada umumnya.
Kelingking beach merupakan destinasi wisata utama yang menjadi tujuan wisatawan ke Nusa Penida, Pantai yang berada dibawah tebing setinggi 270 meter dengan panjang garis pantai 200 meter tersebut memiliki pesona yang mampu memikat wisatawan untuk menikmati suasana yang benar-benar beda dari destinasi lainya, karena keberadaan pantai ini tersembunyi.
Untuk mencapai pantai wisatawan harus rela menuruni jalan setapak yang curam sepanjang 300 meter dengan jarak tempuh waktu turun sekitar 30 menit, sementara naiknya dibutuhkan waktu sekitar 1 jam lebih, Wisatawan yang datang ke kawasan tersebut saat ini mencapai 5000 orang perhari, namun yang turun ke pantai hanya sekitar 30% saja, itupun didominasi wisatawan backpacker yang suka berpetualang.
Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kelingking beach dibutuhkam sarana yang memadai, salah satu diantaranya lift kaca, sarana ini sangat tepat untuk mengakomodir wisatawan yang sudah lanjut usia, nantinya lift kaca menjadi solusi agar wisatawan lebih banyak datang dan bisa menikmati indahnya pantai Kelingking, terlebih di areal lift tersedia pasilitas untuk bersua fto(selfie).
Menurut Direktur PT. BNP Komang Suantara, mengatakan pembangunan lift kaca sempat molor dikarenakan faktor cuaca, baik didarat maupun saat pengiriman material,pembangunan lift dengan kapasitas tampung puluhan orang tersebut ditargetkan rampung pada bulan Nopember mendatang, Proyek investasi senilai 200 miliar lebih tersebut atas kerjasama antara PT. Indonesia Kaishi Tourism Proferty Invesment Development Group asal Tiongkok dengan PT. Bangun Nusa Proferty.
Untuk mendukung kunjungan wisatawan lebih banyak datang ke obyek wisata yang ada di Banjar Karang Dawa Desa Bunga mekar, Nusa penida tersebut, diareal atas kini sedang dibangun pasilitas pendukung salah satu diantaranya swing terbesar di Nusa penida, pesatnya perkembangan pariwisata dan kunjungan wisatawan ke obyek wisata yang memiliki sejarah religus tersebut saat ini sedang melakukan penataan areal parkir kerjasama antara Desa adat setempat dengan pihak kedua yang memiliki lahan, tidak tangung tangung saat ini sudah memiliki areal parkir seluas satu hektar, jika kunjungan wisatawan nantinya melampui 5000 orang perhari pihak kedua sepakat untuk memperluas areal parkir, agar bisa nantinya menampung ratusan kendaraan roda empat dan roda dua, hal tersebut diungkapkan oleh salah satu tokoh warga setempat Nyoman Taman yang juga sebagai Bendesa Adat setempat.
Sementara untuk memperlancar arus Keluar masuk kendaraan dari dan menuju ke obyek wisata kelingking beach, sekelompok warga setempat menghibahkan tanahnya kepada Pemkab Klungkung untuk akses jalan melingkar hal tersebut dilakukan untuk menggurai dua titik kemacetan yang ada di kawasan tersebut, menurut salah satu warga Partha Paresa mengatakan pihaknya beserta keluarga menghibahkan tanahnya sepanjang 200 meter dengan lebar 6 meter tersebut sebagai daya dukung pariwisata Nusa penida yang berkelanjutan, dan mengantisipasi kemacetan yang kerap terjadi.
Nyoman Taman menambahkan di Areal akses menuju destinasi ada dua titik kemacetan diantaranya depan Bale banjar Pandek dan depan Bale Banjar Karangdawa, untuk mengatasi hal tersebut pihaknya berencana akan membuat jalan alternatif sepanjang 300 meter lebih, untuk saat ini pihaknya dengan tokoh masyarakat setempat sedang melakukan sosialisasi, besar harapanya warga pemilik lahan mau melepaskan tanahnya untuk dijadikan jalan, tanah milik warga yang dijadikan akses jalan tersebut nantinya dpastikan akan berdampak terhadap perkembangan pariwisata Nusa Penida.
Destinasi wisata Kelingking beach Nusa Penida merupakan destinasi bertarap internasional hal tersebut perlu diadakan penataan lingkungan yang baik agar wisatawan saat berada di destinasi merasa aman dan nyaman, dengan demikian wisatawan bisa lebih lama menikmati kawasan tersebut yang bersampak pada UMKM warga setempat.(sty).