ORTI DEWATA.COM-KLUNGKUNG-Upacara Pawintenan agung/ munggah bhawati (Jro Gde) Mangku I Putu Suarta dan Mangku Istri Ni Wayan Marini, digelar pada Minggu, 06-09-2025 di Griya Agung Wanagiri Banjar Pegending, Desa Sangkan buana, Kelurahan Semarapura Kauh, Kecamatan Klungkung. Munggah Bhawati bagian dari rangkaian Dwijati.
Setelah menjalani proses menjadi seorang Pemangku pasca purna tugas sebagai (ASN) di Pemkab Klungkung yang menjabat sebagai Kasat Pol PP, Mangku Putu Suarta kini menjalani tahap baru, yakni menjadi Jro Gde/ munggah Bhawati, Pawintenan agung ini wajib dilakukan sebelum menapaki menjadi seorang sulinggih (Pandita)
Proses Pawintenan agung tidak jauh beda dengan upacara Dwijati apodgala, melalui proses sida raga, dengan melibatkan tri nabe, yang bertindak sebagai nabe (Guru) diantaranya:
Nabe Napak Ida Pandita Mpu Nabe Suranata Parama Yoga dari Griya Agung Wanagiri Banjar Pagending Desa Sangkan buana, yang juga ayahanda calon Dhiksita.
Nabe Waktra Ida Pandita Mpu Nabe Dwi Jaya Dyana Dhaksa Dharma, dari
Griya Agung Pasek Gelgel Desa Aan, Banjarangkan, Klungkung.
Sementara Nabe Saksi Ida Pandita Mpu Nabe Bhujangga Daksa Dwijaksara, dari Griya Agung Pasung Giri, Banjar Pegongan Desa Taman.
Munggah bhawati yang bertepatan pada hari raya saraswati ini sebagai wujud dan mohon restu dari Sangyang Aji Saraswati sebagai Dewa dan Dewinya ilmu pengetahuan. setelah menjalani proses aguron- gurun selama enam bulan, diksita Ida Bhawati Putu Suarta dan Diksita Ida Bhawati Ni Wayan Marini rencanya Munggah sulinggih/ medwijati(apodgala) sementara diksita yang saat ini menjabat sebagai Ketua PHDI Klungkung rencananya akan mengundurkan diri(mepamit).
Mankna dan tujuan munggah Bhawati untuk membersihkan diri dari ikatan keduniawian bagi seorang pemangku yang akan mempersiapkan diri untuk menjadi seorang pandita. Upacara ini merupakan bagian dari proses aguron-guron atau proses menjalankan pendidikan spiritual sebelum seseorang mencapai tingkat spiritual yang lebih tinggi yakni menjadi seorang pandita, melalui upacara dwijati.
Penyucian Diri melalui Munggah Bhawati merupakan fase penyucian diri, di mana pemangku melepaskan segala hal yang bersifat duniawi dan material demi meningkatkan kualitas diri secara spiritual.
Upacara ini merupakan rangkaian penting sebelum seseorang menjalani upacara dwijati (penobatan menjadi pandita). Proses Pendidikan Sulinggih, Munggah Bhawati juga bertujuan untuk memberikan pemahaman dan tujuan kehidupan sesuai ajaran agama Hindu.
Simbolisme Kualitas Diri, dimana Setiap ritual dan proses dalam Munggah Bhawati memiliki makna simbolis yang mendalam untuk meningkatkan kesadaran dan kualitas diri seorang individu, mempererat Hubungan dengan Tuhan, melalui upacara ini, pemangku berusaha mendekatkan diri kepada Tuhan dan memohon bimbingan serta keselamatan untuk menjalankan tugas dan pengabdian.(sty).