Klungkung Nasional Seni Budaya
Home » Berita » Tari Sekar Cempaka Akan Menjadi Maskot Klungkung di tahun 2026.

Tari Sekar Cempaka Akan Menjadi Maskot Klungkung di tahun 2026.

ORTI DEWATA.COM-KLUNGKUNG-DPRD Kabupaten Klungkung berencana menetapkan Tari Sekar Cempaka dan bunga Cempaka menjadi maskot resmi Kabupaten Klungkung. Tarian dan bunga ini akan diperkuat melalui peraturan daerah, agar memiliki landasan hukum yang jelas dan menjadi identitas khas Kabupaten Klungkung.

Ketua DPRD Klungkung Anak Agung Gde Anom mengatakan, Tari Sekar Cempaka sudah lama digunakan sebagai tarian penyambutan resmi dalam berbagai acara adat dan pemerintahan di Klungkung. Namun hingga saat ini  tarian tersebut belum memiliki payung hukum. Dung Anom mengupayakan naskah akademik cepat rampung agar ditahun 2026 sudah bisa diperdakan, sehingga kedepan menjadi identitas Kabupaten  Klungkung, karena hal ini sudah menjadi usulan Perda inisiatif DPRD Klunglung. Menurutnya Anak Agung Anom, langkah ini sangat penting agar Klungkung memiliki simbol yang diakui secara resmi melalui regulasi daerah.

Tari Sekar Cempaka merupakan tarian masyarakat khas Klungkung untuk acara-acara penyambutan yang diciptakan pada tahun 2010 oleh seniman I Wayan Juana Adi Saputra, S.Sn., S.Fil.H. Biasanya tarian ini dibawakan oleh 6 sampai 10 penari putri, dengan gerak lemah gemulai dan ekspresi penuh penghayatan.

Raihan Medali Lampui 100 Persen, KONI Klungkung Gelontorkan Bonus Mencapai 12 Milyar.

Tarian ini memiliki makna filosofis yang terinspirasi dari bunga cempaka yang suci, melambangkan bakti dan keindahan. Selain sebagai hiburan, tarian ini juga menjadi bentuk penghormatan kepada tamu dan lambang kesucian dalam budaya Bali.

Sementara itu, seniman sekaligus budayawan Klungkung I Dewa Alit Saputra menilai rencana ini perlu dikaji secara mendalam melalui rembug budaya yang melibatkan berbagai unsur, termasuk seniman, budayawan, dan masyarakat adat. Perlu ada pembahasan lengkap bersama budayawan, seniman, dan unsur lainnya agar hasilnya benar-benar representatif.

Dewa Alit juga mengungkap asal-usul tarian ini yang bermula pada masa pemerintahan Bupati I Wayan Candra. Saat itu, ibu-ibu PKK mengadakan kegiatan di taman bunga dan memilih simbol bunga seperti pucuk, sandat, dan cempaka.

Perkelaihan Berdarah Mengakibatkan  Dua Orang MD di Songan Kintamani.

Sudah beberapa kali dibahas, bahwa Sekar Cempaka menjadi khas Klungkung, tapi kalau ditinjau dari sisi ekologis dan sejarah, sebenarnya cempaka tidak banyak ada di Klungkung

Meski masih akan melalui tahapan pembahasan, inisiatif DPRD Klungkung ini menjadi langkah awal penting dalam memperkuat identitas budaya daerah. Pemerintah daerah bersama para budayawan diharapkan mampu menemukan titik temu antara keunikan lokal, nilai filosofis, dan keaslian sejarah budaya Klungkung.(sty).

BREAKING NEWS!!! Dua Orang Meninggal Akibat Perkelahian Maut.