ORTI DEWATA.COM-KLUNGKUNG-Dampak dari cuaca buruk dan gelombang tinggi ujung tanggul pantai di banjar batur Desa Kusamba Klungkung ambrol, hal tersebut berdampak putusnya akses menuju kel ahan petani garam, tidak itu saja satu unit villa milik warga juga terancam amblas.
Cuaca buruk disertai gelombang pasang terus terjadi di kawasan pantai banjar batur dan pantai monggalan, Kusamba Klungkung, yang mengakibatkan lahan petani garam, rumah warga dan akomodasi pariwisata rusak parah. Kerusakan terjadi dampak dari gelombang pasang terus terjadi yang mengakibatkan ujung tanggul sebagai penahan air laut ambrol sehingga gelombang laut masuk ke areal pemukiman warga. Tercatat lima rumah warga dan satu unit villa sudah hanyut terbawa arus, sementara satu villa lagi teramcam ambrol, karena tanggul didepan bangunan yang juga sebagai lahan petani garam juga hanyut. Menurut penjaga Villa Nengah Sampun mengaku gelombang pasang sudah terjadi sejak tiga bulan yang lalu yang mengakibatkan senderen villa dan tanggul pantai ambrol rusak.
Beberapa warga tampak membuat tanggul seadanya dari tumpukan karung pasir sambil menunggu cuaca membaik, agar gelombang pasang tidak merusak halaman villa, sementara tembok villa sepanjang dua puluh meter sudah ambrol. Gelombang pasang tidak hanya berdampak terhadap pada pemukiman warga tapi kini juga berdampak pada lahan sawah milik warga, dimana sawah yang awalnya penuh dengan tanaman padi kini berubah menjadi tanah lapang yang dipenuhi pasir dan air laut.
Dampak dari cuaca buruk hasil panen petani menurun drastis menurut salah satu petani I Ketut Suparta, mengatakan semenjak adanya gelombang pasang padi miliknya rusak parah sehinga berdampak terhadap harga jual, awalnya harga padi Rp. 360.000/ are kini turun menjadi Rp.58.000/are. Agar tidak terjadi abrasi yang lebih parah, warga berharap kepada pihak terkait untuk mengambil langkah cepat karena saat ini puluhan hektar sawah warga terancam menjadi lautan baru.(ayu).